Ticker

6/recent/ticker-posts

Sajak Debu|Puisi-Puisi A. Hirzan Anwari

 

Sajak Debu

 

/I/

Ada yang lebih dahulu

Dari teompet tahun baru

Suaranya lebih nyaring

Lebih menjerit, dan meneteskan air mata

Tak mengenal siapa yang berjalan

Yang menyeruput kopi

Yang memanen di ladang

Yang asyik bercumbu

 

Semua tersapu menjadi debu

Debu yang kian abu

Makin abu

Dan lebih haru dari malam tahun baru

 

Ada yang lebih dahulu

Dari terompet tahun baru

Lebih abu, haru

Dan semua menjadi debu.

 

/II/

Baru saja ada debu

Yang datang menggebu-gebu

Tanpa isyarat lampu

Yang menjadi rambu rambu

 

Debu itu

Benar-benar debu

Lebih abu

 Tak mengenal batas waktu

Tiba tiba saja berdentum

Serentak semua menjadi debu.

 

/III/

Debu menyisakan masa lalu

Selepas berjalan

Menyeruput kopi

Memanen di Ladang

Dan asyik bercumbu

Kini, semua tinggal debu

 

 

  

 

 

 

A. Hirzan Anwari

Kader Aktif HMI Komisariat Abu Nawas

Posting Komentar

0 Komentar