Sajak Debu
/I/
Ada yang lebih dahulu
Dari teompet tahun baru
Suaranya lebih nyaring
Lebih menjerit, dan meneteskan air mata
Tak mengenal siapa yang berjalan
Yang menyeruput kopi
Yang memanen di ladang
Yang asyik bercumbu
Semua tersapu menjadi debu
Debu yang kian abu
Makin abu
Dan lebih haru dari malam tahun baru
Ada yang lebih dahulu
Dari terompet tahun baru
Lebih abu, haru
Dan semua menjadi debu.
/II/
Baru saja ada debu
Yang datang menggebu-gebu
Tanpa isyarat lampu
Yang menjadi rambu rambu
Debu itu
Benar-benar debu
Lebih abu
Tak mengenal batas waktu
Tiba tiba saja berdentum
Serentak semua menjadi debu.
/III/
Debu menyisakan masa lalu
Selepas berjalan
Menyeruput kopi
Memanen di Ladang
Dan asyik bercumbu
Kini, semua tinggal debu
A. Hirzan Anwari
Kader Aktif HMI Komisariat Abu Nawas
0 Komentar