Ticker

6/recent/ticker-posts

Mahasiswa dan Kepemimpinan Probolinggo Pasca OTT: Apa Yang Harus Dilakukan?

 

Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada senin dini hari, 30 Agustus 2021 terhadap Puput Tantriana Sari sebagai Bupati Probolinggo. Mengundang perhatian khalayak publik, terutama masyarakat kawasan Probolinggo. Tentu juga menjadi PR besar bagi kita selaku generasi muda. Apalagi di kabupaten Probolinggo, yang disinyalir adanya kepemimpinan dinasti dari tahun-tahun sebelumnya sampai KPK berhasil membongkar segala ketimpangan yang ada. Kami ucapkan terima kasih kepada KPK telah memberantas kepemimpinan dinasti yang ada di Kabupaten Probolinggo. Sehingga menjadi efek jera bagi pemimpin-pemimpin yang dzolim terhadap agama dan bangsa.

Di sisi lain, pasca OTT tersebut, mahasiswa di daerah Probolinggo harus bergerak dan mengoreksi kembali terhadap kepemimpinan Probolinggo ke depan, sehingga tidak terjadi kefatalan sejarah yang terjadi pada akhir-akhir ini. Memang kewajiban mahasiswa itu harus belajar fokus di dalam kampusnya masing-masing, akan tetapi kita harus melek apa yang terjadi di kabupaten Probolinggo. Jangan sampai hanya menjadi penonton sejarah. Mesti menjadi agen perubahan bagi kesenjangan masyarakat Probolinggo untuk tatanan pemerintahan Kabupaten Probolinggo yang lebih baik kedepannya. Peran KPK sudah dilaksanakan tinggal gerak mahasiswa yang ada di Probolinggo untuk lebih mengoreksi kembali pola pemerintahan yang dilaksanakan dalam kesejahteraan masyarakat Probolinggo.

Mahasiswa yang dikenal sebagai Agen Control Social jangan sampai berfikir secara pragmatis dan acuh tak acuh terhadap tatanan pemerintahan. Memerhatikan dengan seksama dan melakukan tindakan secara pola pendidikan terhadap pemerintahan Probolinggo, bukan malah berdiam diri melihat kejadian yang begitu mengagetkan seluruh masyarakat Indonesia.

Kondisi sekarang, kita jangan sampai lengah dan enak-enakan. Apalagi Bupati Probolinggo sudah ditangkap oleh KPK. Mahasiswa bukan hanya mempelajari pola yang ada di dalam. Tetapi juga melihat pola yang ada di luar kampus, sehingga kita bisa memantau dengan baik.  Kabupaten Probolinggo harus mencetak generasi yang anti korupsi dan menjaga kaidah yang dianjurkan oleh agama. Sehingga dalam menjalankan suatu pemerintahan bisa terealisasi dengan baik, membuang rasa penyakit ketidakjujuran dalam suatu kekuasaan pemerintahan.

Mengantisipasi itu sebagai mahasiswa yang aktif, mesti memantau lebih jauh terhadap kepemimpinan sekarang. Peran mahasiswa yang sangat baik memunculkan inovasi yang menjadikan kabupaten Probolinggo lebih baik lagi. Banyak dari mahasiswa sudah banyak berkontribusi terhadap pemerintah di kabupaten Probolinggo seperti tulisan mahasiswa yang tembus ke nasional dan lain sebagainya.

Dalam tulisan ini penulis bukan hanya lebih mengkritik tanpa  memberikan solusi terhadap Pemerintahan Probolinggo dan juga lebih terfokuskan terhadap perpolitikan yang ada. Yaitu mengajak mahasiswa Probolinggo juga sama-sama membangun kabupaten Probolinggo ke depan lebih baik dalam menjalankan pola pemerintahan yang ada. Terapkan pola keagamaan yang baik, menjalankan amanah yang dijalankan, sehingga tingkat kejujuran ini sangat penting terealisasikan bagi semua kalangan masyarakat.

Tinggalkan pola lama yang dapat merusak tatanan pemerintahan, sehingga tatanan ini bisa tertata rapi sesuai koridor yang ditetapkan. Peranan Mahasiswa yang sangat baik bisa sebagai nilai lebih terhadap tatanan kepemerintahan yang mapan dan sejahtera. Kebutuhan seperti ini harus dilakaukan oleh mahasiswa dan masyarakat untuk membangukan kembali Kabupaten Probolinggo yang sehat dan bersih dari korupsi dari ketidakjujuran kekekuasaan. (*)

 

 

*) Muhammad Farid

    Kabid PPPA Komtek Unuja

Posting Komentar

0 Komentar